Beruntunglah jika kita pernah dibully. Dari pengalaman dibully, kita belajar dan semakin termotivasi untuk kuat. Mereka paham bahwa jalan hidup tak selalu mulus. Mereka belajar lebih banyak menghormati daripada meminta untuk dihormati. Tapi bayangkan mereka yang hidupnya selalu dipuji. Bayangkan mereka yang selalu disanjung, tak pernah dimarahi apalagi dicaci. Orang yang selalu dihormati akan lahir sebagai pribadi yang gila hormat. Mereka orang yang sangat ingin diagungkan, ingin selalu dianggap penting dan didengarkan. Sebaliknya orang yang pernah merasakan disakiti, mereka akan lebih berempati, lebih banyak memikirkan perasaan orang lain sebelum berbicara. Mereka adalah orang yang lebih banyak mendengar daripada berbicara. Bayangkan Rasulullah Shalallahu a'laihi wassalam, manusia yang paling mulia, manusia terbaik sepanjang zaman, bahkan tercatat sebagai manusia paling berpengaruh dari 100 tokoh oleh Michael Hart, tokoh non Muslim. Beliau pernah dibully, sering disakiti...
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” - Pramoedya Ananta Toer -