Sekarang dunia lagi dipukul keras oleh virus COVID-19 atau yang dikenal sebagai coronavirus? Kok bisa ya dinamain COVID-19? Karena virus ini ditemukan di akhir tahun 2019, pertama kali di Wuhan, China. Terus terang gue kaget dan shock dengan berita virus corona yang bisa menyebar cepat. Tapi gue gak pernah kebayang kalau di tahun 2020 ini corona resmi jadi pandemi (penyakit yang menyebar ke seluruh penjuru dunia, bahkan Indonesia pun gak luput dari akibatnya. Pukulan akibat Covid-19 keras banget gais, enggak cuman di ranah kesehatan, tapi juga ekonomi banyak yang bertumbangan, perusahaan banyak yang bangkrut. Sekarang ya mau ga mau pemerintah harus melonggarkan PSBB, dan negara-negara lain juga melonggarkan lockdown, ya karena enggak kuat menahan akibat dan dampak perekonomian.
Luar biasa ya cobaan di tahun 2020 ini. Awal tahun dihantam banjir sekarang dunia dihantam corona.
Tatanan hidup kita juga berubah total loh temen-temen. Dulu kita bisa menikmati asiknya belajar di kelas, ketemu sama temen di kelas di sekolah dan kuliah. Sekarang semuanya udah berubah jadi online. Untung gue pas masa corona ini udah selesai ya kelas-kelasnya tinggal lanjut skripsi. Tapi nanti wisuda gue bakal online nih. Udah enggak ada lagi yang namanya konseran, seminar dengan jumlah yang banyak, bahkan pengajian pun banyak yang digelar online. Bahkan shalat pun berubah sekarang berjarak dan gak ada karpet lagi di Masjid. Gue rindu banget deh sama momen dimana kita bisa shalat di Masjid tanpa ada jarak dan pakai karpet yang empuk dan halus. Tapi ya kita harus bersabar dulu ya nunggu waktu yang tepat.
Dan perubahan terakhir yang mau gue bahas itu tentang masker. Dulu masker bukan barang yang pasaran kayak yang kita liat di sekarang. Barangnya juga boleh dibilang mewah. Dan masker itu dipakai hanya untuk orang yang sakit. Tapi gara-gara coronavirus, produksi masker naik pesat dan orang-orang dimana-mana jualannya ya masker. Masker juga juga makin murah, dan enggak cuman dijangkau sama masyarakat menengah keatas. Dimana-mana orang pakai masker.
Hehehe makanya gue nulis judul tulisan ini "Sembako bernama Masker". Kenapa gue bilang gitu? Karena masker sekarang udah jadi kebutuhan pokok kayak sembako kayak beras, telur, susu gt2. Coba kalau kita ga punya sembako apa yang bakal terjadi? Ya ga bisa bertahan hidup. Sama zaman now kalau ga punya masker itu udah kayak ga punya beras. Makanya dimanapun kita berada, selalu kenakan masker, kalau bisa pakai hand sanitizer sekalian ya itu jauh lebih baik. Tapi minimal masker dulu deh, pakailah masker untuk melindungi diri sendiri, keluarga, dan yang terakhir melindungi masyarakat. Ayuk kita sama-sama angkat tangan dan panjatkan doa mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi kita kekuatan untuk menghadapi ujian pandemi ini. Semoga pandemi ini segera berakhir, dan kita bisa melaksanakan aktivitas seperti biasanya.
Comments
Post a Comment