Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2018

Manusia, Jangan Mau Diperlakukan Seperti Robot

Robot memang pintar, mengagumkan, bisa menghafal dan menghitung super akurat. Enggak ada salah, enggak ada kecacatan, semua pas. Saking mengagumkannya, beberapa pekerjaan zaman now hehe sudah mulai digeser oleh robot. Enggak nyangka kan? Ah kalau di Indonesia itu mah masih lama. Yakin? Ya mungkin robot di Indonesia emang belum secanggih di negara lain seperti Jepang atau Taiwan. Tapi siapa sangka sih sekarang petugas tol itu udah mulai digusur oleh mesin. Loket kereta api sudah dikurangi, diganti oleh vending machine. Itu dia hebatnya. Robot atau mesin emang lebih pinter, lebih canggih kalau dibandingin sama manusia. Jelas. Tapi yang jadi pertanyaan, mana yang lebih hebat? Manusia apa robot. Ya jelas manusia. Wong manusia ciptaan Tuhan, robot kan ciptaan manusia sendiri. Tapi sadar enggak sih, di zaman sekarang yang serba canggih, banyak banget orang yang hidupnya enggak jauh dengan robot. Makanya, enggak heran, orang yang pekerjaannya seperti robot ya akan digusu

Jadilah Seperti Anak Kecil...

"Berfikirlah dewasa, jangan kayak anak kecil ah" "Ih kamu kok pecicilan banget, kayak anak kecil" Mungkin kalimat ini sering keluar dari orang lain kepada kita. Ya terkadang ada benernya kalau emang sikap kita udah terlalu kenakan-kanakan. Tapi bedain ya yang namanya seperti anak kecil dan kekanak-kanakan. Seperti anak kecil itu kita selalu ceria, enggak bawa pusing masalah-masalah hidup. Kalau jalan pikir ya tetap harus dewasa. Berfikirlah dewasa tapi bersikaplah seperti anak kecil. Kalau kamu bingung, kenapa sih kok bisa gua nyaranin lo buat kayak anak kecil: 1. Anak Kecil itu Selalu Ceria: Hidup itu ya terus berputar memang ga bisa terus di situ-situ aja. Semakin kita dewasa, sikap juga harus ikut berubah. Bukan hanya senang-senang, tapi kita harus mulai memikirkan tentang pencapaian. Bener ga nih? Tapi saking keasikan mikirin pencapaian, kadang kita lupa untuk membahagiakan diri. Kita lupa dengan orang di sekitar kita. Yang kita p

Rumus Smart dan Simple, Memperbaiki Relationship..

 Sebagai anak komunikasi, belajar tentang hubungan dengan orang lain itu sudah makanan sehari-hari. Keliatannya gampang yah? "Ah, itu mah enggak usah belajar di kuliah, belajar di rumah aja". Hmm, kamu yakin? Kok banyak orang yang gelarnya udah S1, S2, S3, insinyur tapi kacau hubungan dengan orang lain. Pintar matematika, juara sana-sini, olimpiade sampe luar negeri, tapi hubungan sama sahabat dan keluarga enggak terawat dengan baik.  Nah, makanya jangan meremehkan hubungan dengan orang lain. Keliatannya sih gampang, tapi itu cuma ilusi. Kenyataannya enggak semudah itu. Plus, kita kan enggak bisa hidup sendiri kan? Kita butuh orang lain. Itu semua kembali ke yang namanya "relationship" alias hubungan.  Kali ini, gua ngasih solusi yang sifatnya konkrit (jelas, singkat, dan nyata), bukan sesuatu yang abstrak (tidak terlihat) karena solusi yang abstrak biasanya cenderung mengawang-ngawang.  "Kita harus peduli sama orang lain" "Jangan mentingin