Skip to main content

Jadilah Seperti Anak Kecil...

"Berfikirlah dewasa, jangan kayak anak kecil ah"
"Ih kamu kok pecicilan banget, kayak anak kecil"


Mungkin kalimat ini sering keluar dari orang lain kepada kita. Ya terkadang ada benernya kalau emang sikap kita udah terlalu kenakan-kanakan. Tapi bedain ya yang namanya seperti anak kecil dan kekanak-kanakan. Seperti anak kecil itu kita selalu ceria, enggak bawa pusing masalah-masalah hidup. Kalau jalan pikir ya tetap harus dewasa. Berfikirlah dewasa tapi bersikaplah seperti anak kecil.


Related image

Kalau kamu bingung, kenapa sih kok bisa gua nyaranin lo buat kayak anak kecil:




1. Anak Kecil itu Selalu Ceria:



Hidup itu ya terus berputar memang ga bisa terus di situ-situ aja. Semakin kita dewasa, sikap juga harus ikut berubah. Bukan hanya senang-senang, tapi kita harus mulai memikirkan tentang pencapaian. Bener ga nih? Tapi saking keasikan mikirin pencapaian, kadang kita lupa untuk membahagiakan diri. Kita lupa dengan orang di sekitar kita. Yang kita pikirin itu cuma tentang pencapaian kita dan mengkhawatirkan masa depan.



Yang namanya manusia kan juga butuh hiburan, engga seriusan mulu. Banyak orang remaja, mahasiswa, orang dewasa yang stress. Gajinya sih tinggi bagai gunung, tapi hubungan sama keluarga tidak beres. Hidup yang terlalu serius, tidak ada bedanya sama robot. Sebagai manusia, kita butuh dong yang namanya hiburan. 



Coba sekali-sekali bersikaplah humoris, melucu, dan jalan-jalan entah sama teman atau keluarga. Kalau enggak, minimal....minimal aja perbanyak tersenyum. Suasana jadi lebih cair.

2. Hidupnya Enggak Kaku:



Gua percaya kalau yang bikin urusan hidup jadi susah itu karena kekakuan. Badan yang kaku lah, sifat yang kaku lah, gaya bicara yang kaku. Ini sebenarnya pr buat gua juga. Enggak mudah menghilangkan sifat kaku. 



Belajar aja dari anak kecil. Enaknya jadi anak kecil itu hidupnya kaku, semuanya dibawa santai. Engga perlu namanya membesarkan masalah kecil. Kadang yang udah dewasa kehidupannya suka kaku. Entah karena pikiran dia yang terlalu duniawi, lupa untuk bersenang-senang dan pentingnya re-la-tion-ship. Jarang bercanda, melucu, bahkan sama keluarga yang terdekat.



3. Imajinatif:



Seru ya jadi anak kecil, hidupnya penuh bayangan, imajinasi yang kreatif. Apa salahnya mengkhayal? Orang dewasa berimajinasi, kreatif, dan mengkhayal itu sah-sah aja lho. Cuma kalau udah dewasa ya harus realistis, engga bisa cuma mimpi, tapi engga ada usaha. Sama aja bohong. Udah dewasa emang harusnya hidup realistis. Cuma saking realistisnya, engga sedikit loh orang dewasa yang setiap hari kerjaannya itu-itu aja kan. Enggak tertarik untuk mengembangkan ide baru, berinovasi atau melakukan proyek baru. 



Dalam ayat-ayat Al-Qur'an aja Allah menyuruh kita untuk berfikir. Banyak banget ayat seperti itu. Kita manusia kan punya akal, punya kemampuan berkreativitas. Enggak kayak robot. Robot itu pinter loh. Urusan menghafal, menghitung, jagoan robot. Jangan mau ah hidup kayak robot. Modalnya pintar doang, tapi engga punya gagasan, engga punya konsep. Hidupnya jadi engga berkembang.



Biar hidup kita engga kayak robot, coba belajarlah dari anak kecil. Anak kecil suka berimajinasi, suka bermimpi tinggi. "Aku mau tinggal di istana dongeng", kita yang dewasa boleh aja bermimpi kayak gitu. Kalau kita berusaha bisa aja kok punya rumah yang mewah seperti istana dongeng. Bermimpilah setinggi-tingginya.




4. Enggak Bawa Pusing:



Coba kita lihat anak kecil engga bawa pusing. Hari ini berantem, tapi besoknya baikan. Langsung cepet damai. Kita yang ngaku dewasa kalau ada masalah, suka gampang banget membesar-besarkan. Ya memang sih, hidup ada suka-dukanya. Yang namanya hubungan, ada manisnya ada pahitnya. Kadang ada masanya dimana kita benci dan dibenci orang-orang. Tapi ya intinya stay positive dan tidak usah berkepanjangan, oke?




5. Lakuin yang Kamu Suka:



Kalau kita lihat anak kecil, mereka pastinya cuma mau ngelakuin apa yang emang dia suka. Kalau kita suruh dia ngelakuin apa yang dia ga suka, pasti jadi enggak semangat. Iya kan? "Ya tapi itu kan anak kecil? Kalau udah dewasa kan enggak semuanya itu mesti yang kita suka" Ya itu ada benernya, kita yang udah dewasa emang harus sabar kalau menemukan sesuatu yang kita ga suka. Kadang kita emang ditempatkan di tempat yang tidak cocok.



Ah, tapi masa sih kita mau asal nerimo aja. Hidup emang ga ada yang ideal, tapi itu kan sama sekali enggak berarti kalau kita enggak mengeksplor, enggak mencari tahu apa sih passion kita. Kalau zaman dulu, orang emang ga kepikiran tentang passion, nyari makan aja susah kan. Tapi sekarang peluang untuk mencari passion itu terbuka lebar. Cari tau apa sih kegiatan yang kalau kamu lakuin itu bener-bener senang, engga kepikiran yang lain




6. Berani Berekspresi: 



Nah, hebatnya anak kecil. Dia itu berani berekspresi. Ya kan? Kalau senang ya dia semangat banget, ceria dan girang. Kalau sedih, ya juga ga ditutup-tutupi. Kadang kita yang dewasa suka loh nutup-nutupin perasaan. Tapi engga bener juga ya kalau kita terlalu ekstrim. Sedih sih wajar, namanya juga manusia kan. Cuma engga perlu juga sampai nangis yang seperti anak balita. Liat sikon, liat sikon yaa. Cuma jangan nutup-nutupin. Anak kecil itu kalau emang dia kesal, dia ga suka dia omongin loh. Kalau udah gede, karena kita saling menganggap udah pada dewasa kita cenderung suka ngomongin orang dari belakang. Padahal ini ga baik untuk kesehatan jiwa kita kan. Kalau ditumpuk jadi penyakit hati lohh. 



Kalau kita lagi seneng, wajar ya kalau kita bener-bener nunjukkin kita lagi senang. Engga ada yang perlu ditutup-tutupi. Cuma kalau lagi sedih, kita kadang suka menutup-nutupi dengan senyum palsu. Coba aja deh ya kalau kita lagi kesel, sedih sama orang karena terlalu disakiti,omongin baik-baik ya sama orang itu. Tanyain dulu ke doi, eh gua mau ngomong dong sama lo bentar, jangan langsung dateng tiba-tiba marah-marah, yang ada dorr.....Meledak deh hubungannya, makin ancur, silaturahmi putus. Nah loh, kalau udah kayak gini gimana dong nantinya kan?

The End.......

Cukup enam aja ya tipsnya, ya ga usah banyak-banyak deh biar gak pusing juga bacanya kan, wkwkwk. Apa yang gue rasain selama hidup ya negur itu enak, ngasih nasihat itu mah gampang, tapi memberi contoh itu yang susah. Sebisa mungkin ya gue coba apa yang gue kasih itu gua contohin di dunia nyata. Sedikit aja tipsnya, cuma gue harap kita semua bisa mempraktekannya.

Intinya aja sih ya, gue mau mengingatkan kita semua, termasuk gue sendiri, sesibuk-sibuknya manusia, harus ada space buat bersenang-senang. Itu yang bikin kita beda sama robot. Robot ya kerja, kerja, kerja, kerja keras tapi engga pernah menikmati hidup. Ya iyalah kan ga punya perasaan. Nah, coba kita lihat, berapa banyak sih orang dewasa hidupnya stress, yang dipikirin kerja. Gaji sih melimpah, pelajaran sekolah lancar, tapi hubungan sama keluarga dan sahabat amburadul. Enggak perlu jauh-jauh, kenapa ga belajar dari anak kecil aja. Bisa keponakan kita sendiri, atau anak sendiri yang udah punya keluarga. Toh, kita semua pernah jadi anak kecil kan. Dan anak kecil nanti juga bakal tumbuh dewasa kayak kita sekarang kan...

Gue cuma berdoa: semoga kita semua dijauhkan dari penyakit "kurang piknik". Aminin ya teman-teman..

Comments

Popular posts from this blog

Manfaat Besar Kereta Api

    Kereta api merupakan salah satu transportasi umum yang sangat digemari banyak orang. Bahkan di negara maju, transportasi andalannya adalah kereta api. Kereta api adalah angkutan umum yang sangat bermanfaat karena efektif dan efisien, terutama dalam meminimalkan kemacetan di jalan raya. Lalu, apa sih yang membuat kereta api begitu diminati dan dinikmati oleh banyak orang, mari kita simak: 1. Bebas dan Membebaskan dari Macet:  Kereta api berjalan di rel dan tentunya bebas dari macet. Jalan raya sangat mungkin terkena macet, apalagi kalau lalu lintas sedang padat-padatnya. Akan tetapi, kereta api sangat cepat dan bebas macet. Bukan hanya bebas dari macet, kereta api juga membebaskan jalan raya dari macet. Kalau masyarakat mulai banyak yang beralih kereta api, jumlah kendaraan bermotor bisa berkurang secara signifikan sehingga beban jalan raya berkurang. 2. Hemat Waktu, Hemat Uang, Hemat Spasi:   Karena kereta api itu bebas macet, tentu saja perjalanan dengan kereta api bi

Lokomotif CC 206

Salam KA semuanya...  Saya Naufal, penggila kereta yang luar biasa. Mungkin ada beberapa dari kalian ada yang belum tahu kalau saya penggila kereta. Kalau kamu ingin tau seputar informasi dan pengetahuan tentang kereta, kamu bisa tanya kepada saya. Sekarang, saya ingin berbagi sekilas info berbau KA.  Artikel ini bertopik khusus lokomotif. Perkeretaapian Indonesia sangaat terkenal dengan jumlah lokomotif yang sangat beraneka ragam.Mulai dari Mbah Loko Uap pada era jajahan Belanda hingga lahirnya lokomotif diesel. Lokomotif Diesel mulai beroperasi di Indonesia untuk memensiunkan loko uap dari tahun 1953. Loko tersebut adalah loko CC 200.   Hingga kini, loko diesel kerap dikembangkan oleh perusahaan kereta api Indonesia. Dan tahukah, beberapa waktu belakangan ini, telah hadir tamu baru yaitu "Lokomotif CC 206". Mengapa dibeli loko baru?  Seiring berjalannya waktu, kebutuhan perkeretaapian Indonesia terus meningkat. Lokomotif digunakan u

Sekolah Victory Plus

Tentang Sekolahku    Sekolahku bernama Sekolah Victory Plus (SVP). Sekolah ini ada di Kemang Pratama. Dibangun pada tahun 1998. Kurikulum yang dipakai sekolah ini adalah kurikulum IB (International Baccalaureate). Sekolah ini adalah sekolah internasional, berbahasa Inggris. Sekarang, Sekolah Victory Plus sudah lebih besar dan luas, dan makin berkembang dan terkenal daripada dulu. Di bawah ini, ada 2 gambar logo yaitu logo Sekolah Victory Plus (atas) dan logo IB (bawah): SVP Pledge (Janji SVP)  I Pledge to be a champion  Treating Ourselves, Each Other, and the environmental with respect I will be:  Courageous Honest  Active Moral  Positive Innovative Optimistic And Noble Program di Sekolah Victory Plus (berdasarkan tingkatan kelas)   Setiap tingkatan kelas di Sekolah Victory Plus mempunyai program masing-masing. Program tersebut hanya digunakan untuk sekolah yang menggunakan kurikulum IB. Untuk SD, programnya adalah PYP (Primary Years P