Robot memang pintar, mengagumkan, bisa menghafal dan menghitung super akurat. Enggak ada salah, enggak ada kecacatan, semua pas. Saking mengagumkannya, beberapa pekerjaan zaman now hehe sudah mulai digeser oleh robot. Enggak nyangka kan? Ah kalau di Indonesia itu mah masih lama. Yakin? Ya mungkin robot di Indonesia emang belum secanggih di negara lain seperti Jepang atau Taiwan. Tapi siapa sangka sih sekarang petugas tol itu udah mulai digusur oleh mesin. Loket kereta api sudah dikurangi, diganti oleh vending machine. Itu dia hebatnya.
Robot atau mesin emang lebih pinter, lebih canggih kalau dibandingin sama manusia. Jelas. Tapi yang jadi pertanyaan, mana yang lebih hebat? Manusia apa robot. Ya jelas manusia. Wong manusia ciptaan Tuhan, robot kan ciptaan manusia sendiri. Tapi sadar enggak sih, di zaman sekarang yang serba canggih, banyak banget orang yang hidupnya enggak jauh dengan robot. Makanya, enggak heran, orang yang pekerjaannya seperti robot ya akan digusur oleh robot. Penjaga loket parkir, kerjaannya gitu-gitu aja, makanya diganti sama robot. Robot kan udah pasti nurut, akurat, dan yang pasti human errornya lebih sedikit.
Kalau bingung, selama ini hidup kita kayak robot apa emang udah seperti manusia, coba dulu deh kita kenali robot itu kayak apa sih?
1. Kerjaan yang Serba Berulang Setiap Hari:
Ini dia, ini dia, jebakan batman paling berbahaya. Kita tau, tapi enggak sadar. Hidup manusia itu kan berubah-berubah terus, ga bisa monoton, ga boleh ngelakuin hal yang sama tiap hari. Coba kita renungin, selama ini kegiatan yang kita lakuin sama engga? Bangun tidur, beres-beres, pergi pulang sekolah, mandi, tidur, makan. Dah setiap hari ngelakuin hal yang sama, ga tertarik mencoba hal yang baru. Engga ada rasa terangsang, rasa tertarik untuk mencari ilmu selain dari bangku sekolah, enggak tertarik mencoba makanan jenis yang baru, atau jalan-jalan ke tempat yang baru. Kalau ini yang terjadi, coba cek dan ricek, mungkin selama ini kita dirobotkan.
Kadang kita pasang target yang terlalu spesifik. Targetnya tentang apa yang harus dicapai, detail buangett. Ini yang dulu gua selalu diajarin selama di sekolah, di seminar. Semuanya orang disaranin untuk kayak gitu. Ya enggak salah sih, itu hak dia, mungkin maksud mereka juga baik karena toh mereka sendiri juga sudah punya pengalaman kan. Tapi inget ya, inget, kalau gue bilang semua orang itu jalan hidupnya beda-beda. Kalau gue pribadi enggak suka namany bikin rencana yang super rinci, pencapaian yang super detail, jam 7 harus ngapain jam 8 musti ngapain. Karena dari tulisan ini, secara enggak langsung kita ngebatasin diri kita sendiri, padahal banyak hal yang bisa kita lakuin tanpa harus terpaku tulisan. Kalau apa yang terjadi ga sesuai pencapaian yang diharapkan teks, juga enggak perlu marah-marah. Kita kan manusia, enggak semua hal yang terjadi mesti sesuai yang diprogram dari awal kayak robot. Iya kan?
2. Tidak Pernah Berkembang:
Robot itu luar biasa, pintar, jago menghafal, jago menghitung, matematikanya jos tenan deh. Kalau lomba menghafal dengan robot, udah pasti deh kita kalah. Robot itu pintar yang diciptakan oleh makhluk pintar yang bernama manusia. Manusia juga makhluk pintar, yang punya akal. Cuma pintarnya robot dan manusia engga sama. Kalau kita jago menghafal, jago menghitung, inget rumus, tapi engga ada keinginan untuk berkembang, apa bedanya kita dengan robot sih? Coba, jangan cuma fokus pada kerja dan belajar aja, pelajarilah skill-skill baru, sempetin waktu buat bersosialisasi, dari pengalaman bersosialisasi, lewat cerita orang kita dapet inspirasi untuk berkembang.
3. Tidak Punya Emosional yang Baik:
Ini dia yang alpa, yang robot enggak punya. Robot enggak punya "emosi, perasaan". Seandainya robot kamu suruh untuk hajar orang, dia beneran bakal ngehajar orang itu. Langsung aja hajar, tanpa mikir panjang. Kalau kita manusia mau aja disuruh-suruh, tanpa mikir panjang padahal jelas itu dampaknya buruk ya sama aja dong kayak robot. Secanggih apapun zaman, hebatnya manusia dari robot itu manusia punya hati nurani, perasaan. Ya kan? Ada saatnya kita kesal, kita marah, dan ingin membalas orang. Tapi ya kalau kita udah kelewat kejam, kelewat keras dalam menghukum orang, engga ada setetes pun rasa belas kasih, secara enggak sadar dia sudah dirobotkan. Ihh serem ((((((:
4. Tidak Berkreasi:
Mau tau ga, apa sih aset yang paling berharga? Tanah, emas, real estate? BUKAN. Ya itu menghasilkan. Waktu, Ilmu? BUKAN juga. Tapi itu adalaha pikiran kita dan IDE. Sepintar-pintarnya robot, dia cuma mengerjakan apa yang emang udah diperintahkan. KA-KU banget deh. Gua yakin ga sedikit orang yang udah paham itu, tapi coba kita liat realitanya. Sebenarnya yang namanya anak muda apalagi yang masih sekolah, yan masih kuliah itu punya segudang potensi emas lohh...Buanyakkk banget. Ini masa dimana ide mengalir deras banget, lancar. Tapi gua suka sedih aja, kalau ngeliat mereka hanya disuruh belajar sepanjang hari. Sedikit banget waktu untuk nanyain apa sih cita-cita mereka, apa passion mereka, ide mereka. Siapa tau dengan adanya ide, mereka bisa membuat inovasi? Hargai mereka yang punya banyak ide, inovasi, kalau kita merendahkan, meremehkan tanpa memberikan solusi itu secara enggak langsung kita menjatuhkan masa depan mereka. Kalau giliran mereka yang pernah kita remehkan idenya, kita anggap khayalan jadi kenyataan, kita dapet apa? Penyesalan doang kan. Nah itu makanya, jangan remehin kekuatan ide.
Ya gue nulis ini ga lebih untuk ngingetin. Namanya zaman juga makin modern, wajar semua pergerakan jadi makin cepet, tuntutan makin kenceng. Udah ga bisa alon-alon dan santai kayak dulu. Kita dituntut untuk hidup disiplin, tertib, dan kerja keras. Betul, setuju. Tapi inget, kalau kita cuma ngejar kedisipinan, robot menang. Dah, now waktunya kita balik ke kodrat manusia, naturenya manusia, manusia butuh waktu untuk have fun, untuk piknik, main sama keluarga, hang out sama temen. Bukan cuma kerja, tapi ekspresi juga ga kalah penting, mengekspresikan perasaan, ekspresikan ide. Orang yang bunuh diri itu awal-awalnya karena mereka ga ada ruang untuk berekspresi, menyampaikan pendapat. Jepang terkenal orangnya super disiplin, teratur, tapi banyak yang berakhir bunuh diri. Menurut berita BBC, di tahun 2014 sebanyak 25,000 orang bunuh diri. Berarti itu 70 orang per hari. IHHH serem. Jangan sampai itu terjadi di Indonesia deh.
Yuk kita muhasabah, introspeksi, mungkin aja selama ini kita pencapaian banyak, hidupnya disiplin, tapi gitu-gitu aja nothings different. Pencapaian banyak tapi hubungan sama orang lain kurang. Mungkin selama ini hidup kita seperti robot. Waktunya kita kembali ke fitrah sebagai manusia. Dan jangan mau, jangan diam ketika kita diperlakukan seperti robot. We need to enjoy life :)
Sekian......
Comments
Post a Comment