Sejarah Umat Islam itu menarik banget buat dibahas. Ternyata pesan Bung Karno yang mengatakan "Jangan Pernah Melupakan Sejarah" itu gak main main. Termasuk kita sebagai Umat Islam, engga boleh namanya meninggalkan sejarah.
To be honest, gue sedih emang sering dengerin berita yang entah itu menggambarkan citra buruk Islam dan Kaum Muslimin. Kaum Muslimin tidak jarang diidentikkan dengan kekerasan, terorisme dan keterbelakangan. Ada kesan yang seolah kalau menjadi Muslim taat itu hidupnya cukup sederhana atau dalam arti tidak perlu maju. Padahal Islam sama sekali tidak melarang umatnya untuk maju. Bahkan Islam sangat mendorong umatnya untuk maju dan modern, menjadi yang terdepan.
Kalau kita baca sejarah Umat Islam, kita akan lihat banyak hal yang mengagumkan. Kondisi peradaban Islam dulu itu jauh banget beda sama apa yang kita lihat sekarang. Dulu Eropa itu masih terbelakang, masih belum maju kayak yang kita lihat sekarang. Eropa masih kumuh, tapi lain halnya dengan kota-kota Islam yang di Baghdad, Damaskus, Madinah, Mekkah, Cordoba dan lain-lainnya.
Yang paling bikin kagum itu dulu kota-kota Islam itu banyak banget perpustakaannya. Kota Baghdad mempunyai perpustakaan besar dengan jumlah buku yang melimpah ruah. Disini para intelek dan penerjemah berkumpul untuk berdiskusi. Banyak sekali buku-buku yang diterjemahin ke Bahasa Arab di Baitul Hikmah. Enggak mau kalah sama Baghdad, Cordoba yang merupakan sinar peradaban Islam di Spanyol kala itu juga bikin perpustakaan yang engga kalah megah. Mau tau berapa jumlah bukunya? 400 ribu buku di perpustakaan Al Hakam II. Bayangin kan, penguasa saat itu emang cinta banget sama buku, dan peduli banget sama pendidikan rakyatnya. Bahkan orang-orang Eropa itu banyak banget yang nuntut ilmu di universitas-universitas Muslim. Kalau zaman now orang banyak yang belajar ke universitas Oxford. Dulu universitas universitas kelas dunia itu yang punya orang orang Islam.
Pendidikan itu begitu penting, karena kalau pendidikan di suatu negara itu bagus bakal melahirkan orang orang hebat. Orang orang hebat ini bakalan menciptakan karya karya atau inovasi yang hebat. Membuat inovasi bisa menjadi suatu kebaikan yang bernilai ibadah. Ini kenapa umat Islam dulu bisa berjaya, bukan karena peperangan atau kekuatan militer tetapi karena semangat umatnya untuk menuntut ilmu dan menciptakan inovasi yang bermanfaat.
Di zaman keemasan Islam banyak sekali inovasi. Inovasi inovasi lahir dari para intelek dan ilmuwan Muslim. Ada Al Khwarizmi, penemu teori Al Jabar. Bayangin deh kalau ga ada aljabar enggak bakalan ada kan sains sains modern. Ada juga ilmuwan kayak Al Jazari, penemu mesin pompa air, Ibnu Sina yang dikenal Bapak Kedokteran, Ibnu Kholdun bapak sosiologi dan lain lain. Mereka hidup di zaman yang masih belom secanggih sekarang. Belum ada internet, bahkan mesin cetak aja belom ada. Tapi semangat nuntut ilmunya patut diacungi jempol.
Karena itu sekarang kan teknologi udah canggih, udah modern dan media sosial aja udah ada. Kesempatan untuk menuntut ilmu dan berinovasi lebih gampang sekarang loh. Dan perlu diketahui kalau agama itu enggak ngelarang inovasi atau modernisasi selama enggak menentang nilai agama. Sekarang semua udah jauh lebih mudah, sudahkah kita membuat suatu inovasi atau karya yang membantu untuk kebaikan Umat Islam? Kalau orang dulu aja bisa sekarang pasti bisa juga dong. Tetap semangat ya untuk melakukan hal hal yang bermanfaat man temanss.
Very good Naufal. Very inspiring story..
ReplyDelete