Menghadapi orang yang marah, apalagi marah besar dan orang pemarah itu engga menyenangkan kan? Kenapa? Wah banyak. Tidak semua marah itu jelek. Ada marah yang mendidik. Tapi tidak semua marahnya orang itu mau kita dengar sekalipun marahnya itu baik. Meskipun orang marahnya dengan maksud baik, kalau disampaikan dengan cara yang tidak mengenakkan mungkin kita engga mau dengerin. Kadang harus dengerin, tapi dalam hati mungkin sudah gerah dengan perkataannya. Apalagi kalau orang marahnya bawel dan non stop. Dari luar orang dengerin tapi bisa jadi dalam hati sudah gatel banget.
Nah, tapi kalau udah sifat ya mau gimana lagi. Marah itu manusiawi, tapi punya sifat pemarah itu penyakit. Apa kita mau dimaklumi punya sifat pemarah? Pemarah itu orang-orang yang sensitif, yang masalah kecil dibikin besar. Yang harusnya mudah malah dibikin susah. Biasanya orang kalau sudah pemarah dia bisa melakukan apapun yang dia mau, ngomong juga udah enggak dikontrol. Apapun deh perkataanya, dia udah enggak peduli, yang dia pikirin cuma yang penting adalah melampiaskan amarahnya. Apa sih manfaatnya juga ya kayak gini?
Ya kalau cara termudah adalah kita menghindari dan menjauhi. Kita punya pilihan. Tapi kadang ada aja situasi dimana kita itu enggak punya pilihan, mau enggak mau kita harus tetep bersama orang itu. Contohnya? Kita harus bekerja sama dia. Ya mungkin harus kita hadapi dan menghadapi sifatnya yang bikin gatal walaupun terpaksa. Nah kalau gini gimana solusinya? Jangan khawatir ya temen-temen. Apapun masalahnya pasti ada jalan.
Mungkin yang pertama kita harus maklumin dia emang gitu. Gue rasa buang-buang waktu kalau kita berharap kita mau merubah dia. Yang ada pasti kecewa. Orang kalau udah pemarah jangan berharap dia bisa jadi orang yang ramah. Kalau sudah menerima, Insha Allah bakalan jadi mudah.
Yang kadang sulit itu menghadapi orang pemarah yang buat kita sakit hati, rasanya kita mau membalas tapi kita enggak bisa. Alasannya macem-macem lah. Entah karena dia itu posisinya lebih tinggi, pengaruhnya kuat sehingga kalau kita balas kita akan kena akibatnya dari banyak orang. Mungkin ada saat kita kesal dan saking kesalnya rasanya ingin memukul orang itu. Ini bisa terjadi karena ketika orang tersebut dituduh, difitnah, dipermalukan atau disemprot kata-kata yang kasar dan menyakitkan. Tapi pikirlah sebelum membalas. Memulai perang itu sangat mudah, tapi mengakhirinya membutuhkan waktu yang panjang.
Sejak kecil, pasti kita sudah diajari untuk bersabar. Tapi yang pasti sabar itu bukan sekedar diam. Bukan berarti kita diam saja membiarkan diri kita diinjak-injak saat diganggu. Pertama yang kita bisa lakukan adalah berdoa. Kita berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa agar senantiasa diberi perlindungan.
Kedua, mungkin kita bisa memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi itu engga cuma ngomong, engga sesempit itu. Tapi lebih ke yang namanya "gimana sih cara menyampaikan pesan kepada orang lain?"Biasanya orang pemarah itu punya sifat enggak mau kalah. Maunya menang sendiri, meskipun dia itu udah jelas-jelas salah. Nah, kalau ketemu orang kayak gitu coba tanyain masalahnya apa dan apa yang bisa dibantu. Atau minta solusi dari orang lain juga ga ada salahnya kalau emang udah bener-bener ga bisa diselesaiin berdua.
Terakhir yang kita bisa lakuin adalah balas dendam, bukan dengan kekerasan tapi dengan prestasi. Apapun prestasi kita, kita bisa memaksimalkannya. Yakinlah suatu saat orang yang pemarah, yang pernah menghina-hina atau menginjak kita akan menyesal. Tapi tujuannya bukan itu, tujuannya yang penting adalah untuk memperbaiki diri sendiri.
Ini solusi yang bisa gue berikan sebagai orang yang dulu sering dibully. Apa solusi dari lo? Siapa tahu lo bisa menawarkan solusi yang lebih baik. Bisa gue tulis juga disini. Hehehe
Ya kalau cara termudah adalah kita menghindari dan menjauhi. Kita punya pilihan. Tapi kadang ada aja situasi dimana kita itu enggak punya pilihan, mau enggak mau kita harus tetep bersama orang itu. Contohnya? Kita harus bekerja sama dia. Ya mungkin harus kita hadapi dan menghadapi sifatnya yang bikin gatal walaupun terpaksa. Nah kalau gini gimana solusinya? Jangan khawatir ya temen-temen. Apapun masalahnya pasti ada jalan.
Mungkin yang pertama kita harus maklumin dia emang gitu. Gue rasa buang-buang waktu kalau kita berharap kita mau merubah dia. Yang ada pasti kecewa. Orang kalau udah pemarah jangan berharap dia bisa jadi orang yang ramah. Kalau sudah menerima, Insha Allah bakalan jadi mudah.
Yang kadang sulit itu menghadapi orang pemarah yang buat kita sakit hati, rasanya kita mau membalas tapi kita enggak bisa. Alasannya macem-macem lah. Entah karena dia itu posisinya lebih tinggi, pengaruhnya kuat sehingga kalau kita balas kita akan kena akibatnya dari banyak orang. Mungkin ada saat kita kesal dan saking kesalnya rasanya ingin memukul orang itu. Ini bisa terjadi karena ketika orang tersebut dituduh, difitnah, dipermalukan atau disemprot kata-kata yang kasar dan menyakitkan. Tapi pikirlah sebelum membalas. Memulai perang itu sangat mudah, tapi mengakhirinya membutuhkan waktu yang panjang.
Sejak kecil, pasti kita sudah diajari untuk bersabar. Tapi yang pasti sabar itu bukan sekedar diam. Bukan berarti kita diam saja membiarkan diri kita diinjak-injak saat diganggu. Pertama yang kita bisa lakukan adalah berdoa. Kita berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa agar senantiasa diberi perlindungan.
Kedua, mungkin kita bisa memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi itu engga cuma ngomong, engga sesempit itu. Tapi lebih ke yang namanya "gimana sih cara menyampaikan pesan kepada orang lain?"Biasanya orang pemarah itu punya sifat enggak mau kalah. Maunya menang sendiri, meskipun dia itu udah jelas-jelas salah. Nah, kalau ketemu orang kayak gitu coba tanyain masalahnya apa dan apa yang bisa dibantu. Atau minta solusi dari orang lain juga ga ada salahnya kalau emang udah bener-bener ga bisa diselesaiin berdua.
Terakhir yang kita bisa lakuin adalah balas dendam, bukan dengan kekerasan tapi dengan prestasi. Apapun prestasi kita, kita bisa memaksimalkannya. Yakinlah suatu saat orang yang pemarah, yang pernah menghina-hina atau menginjak kita akan menyesal. Tapi tujuannya bukan itu, tujuannya yang penting adalah untuk memperbaiki diri sendiri.
Ini solusi yang bisa gue berikan sebagai orang yang dulu sering dibully. Apa solusi dari lo? Siapa tahu lo bisa menawarkan solusi yang lebih baik. Bisa gue tulis juga disini. Hehehe
Comments
Post a Comment