Ada
satu nasihat yang pernah gue denger dan itu bener-bener menyentuh hati gue.
Rasanya nampar dan benar-benar menampar. “Bekerjalah di saat orang lain tidur”.
Simple banget tapi sangat menancap. Kita tentu sering atau pernah mendengar
kisah-kisah orang-orang yang berhasil bangkit dan merubah nasib hidupnya. Well,
gue engga mau ngomongin tentang sukses, karena tiap orang punya definisi sukses
yang beda-beda. Dan kita engga usah muluk-muluk dulu deh. Tapi intinya kita
semua terutama yang anak muda semuanya menginginkan perubahan. Perubahan yang
paling mudah itu ya kalau bukan dari diri sendiri ya dari siapa lagi.
Satu
hal yang gue pelajarin dari kisah-kisah orang tersebut adalah mereka bekerja di
saat orang lain tidur pulas. Mereka bekerja keras saat orang lain
bermalas-malasan. Apa yang mereka kerjain itu jauh melebihi dari yang diminta
atau dibutuhkan. Menurut gue bekerja keras itu engga cuma kerja capek dan
keringat tapi bekerja keras itu berarti kita melakukan sesuatu yang out of the
box. Semisal kita diminta kerjain 1 tapi kita kerja dua. Kita diminta kerjakan
100 persen kita kerjakan 101 persen.
Orang-orang
yang bekerja keras mereka semua melakukan hal diatas rata-rata. Semisalnya ada
dua orang mahasiswa. Satu mahasiswa hanya datang ke kelas, ngikutin pelajaran,
dengerin dosen, lalu pulang. Dia hanya mengerjakan apa yang disuruh. Sementara
ada mahasiswa satu lagi, dia engga cuma ikut kelas dengerin dosen terus pulang,
tapi dia juga suka bertanya ke dosen, kadang ketemu langsung kadang lewat
email. Kalau abis kelas, dia suka berdiskusi sama dosen dan bertanya-tanya
tentang pelajaran terus gimana implementasinya di kehidupan nyata. Engga cuma
itu, dia juga rutin ikutin kegiatan lain yang bisa memaksimalkan pengetahuannya
dan juga pengalaman. Misal dia ikut organisasi, kegiatan relawan, bakti sosial,
amal, atau bahkan magang. Dari situ, kerja keras dia bener-bener kelihatan. Dia
engga cuma kerjain apa yang disuruh, tapi dia punya insiatif dan tau mau
ngapain sih. Dia juga ngerti gimana manfaatin apa yang dia pelajarin di
kehidupan sehari-hari. Nah kalau gini kira-kira siapa yang layak untuk
berhasil? Siapa yang nasibnya bakal berubah?
Apalagi
sebagai mahasiswa, namanya mahasiswa semuanya serba pilihan. Agak beda dengan
kita yang udah kerja atau masih sekolah. Waktu sekolah, kita belum dianggap
bener-bener dewasa dan masih dibawah pengawasan guru apalagi orang tua. Kalau
kita engga ngerjain tugas, engga dateng ke sekolah alias bolos guru masih
nyariin. Nah, kalau kita kerja konteksnya beda lagi. Disini kan kita dibayar,
udah janji sama bos dan juga klien. Kalau engga mau kerja ya kemungkinan besar
pasti dimarahin bos dong, kliennya kesel dan hilang kepercayaan sama kita.
Kalau kita terus-terusan ga mau kerja keras, ya bisa dikasih surat SP3 atau
mungkin aja langsung dipecat.
Nah,
kuliah serba pilihan, bisa dibilang bebas. Mau belajar dan kerja keras silakan
mau malas-malasan juga engga ada yang maksa. Kita engga dateng ke kelas, atau
ga ngerjain pr atau tugas engga dimarahin atau dicari-cari tapi tau-taunya aja
nilai jadi jeblok. Jadi kuliah bukan cuma soal ngejalanin kewajiban atau
pekerjaan, tapi itu tentang mengerjakan kewajiban dengan kesadaran diri.
Silakan lo ngelakuin apa yang lo kehendak tapi lo harus siap nerima konsekuensinya,
ini yang diajarkan universitas.
Begitu
juga, kerja keras itu pilihan selama itu kuliah. Entah kita cuma mau ikutin,
kerjain, dan pelajarin apa yang disuruh dosen, atau mau juga nyari-nyari
referensi dari luar. Entah kita mau kuliah dan pulang saja atau memperbanyak
dengan kegiatan lain itu ya kembali pilihan. Yang jelas kalau kuliah hidup itu
serba pilihan. Ini tantangannya. Tapi ada kenikmatan mana kala kita bekerja di
saat orang lain bersantai-santai. Ada nikmat di saat kita berlatih atau belajar
saat orang lain tidur lelap atau tidur nyenyak. Prosesnya memang menyakitkan,
tapi suatu saat kita bisa menikmati hasil. Allah akan membuktikan nikmatnya
kerja keras dan memakan hasil dari keringat sendiri. Kerja keras itu
menyenangkan kalau kita tahu kenapa kita harus melakukan apa yang kita lakukan
dan kalau kita percaya bahwa semua pasti akan berakhir indah. Tapi kalau kita
engga paham makna dari apa yang kita kerjakan, sekeras apapun kita berusaha itu
pasti bakalan tetap sia-sia ya gais.
Nah,
makanya teman-teman, selagi lagi kita masih diberi waktu, terutama selagi kita
masih muda, inilah kesempatan kita untuk bekerja keras. Engga apa-apa capek kan
untuk hasil yang jangka panjang juga. Bekerjalah lebih dari rata-rata
kebanyakan orang, Insha Allah kita akan menikmati hasilnya kelak. Dan pastikan
kita tahu kenapa kita melakukan sesuatu
dan apa manfaat yang kita kerjakan agar kerja keras kita engga sia-sia gitu
aja.
Comments
Post a Comment